K R L



Dulu aku pernah menulis ini di Ig story. Mumpung masih ingat, kucoba menulis ulang disini.

Jadi, Pagi itu kereta KRL tujuan akhir Tanah Abang sangat padat sekali, bukan padat lagi sih, sampai aku berpikir bagaimana jadinya seseorang yang memiliki asma bisa tahan dengan keadaan seperti ini, asli seuseuk banget.

Dalam kerumunan itu ada salah seorang wanita muda yang tengah mengandung, sepertinya sih itu kehamilan pertamanya. Dia berdiri dengan wajah pucat dan pasrah.

Berjibun manusia dengan pemikiran yang berbeda.

“Aduh Mbak kasihan sekali, mau kemana Mbak?” Tanya salah seorang penumpang lain yang juga berdiri.

“Cawang Mbak” Jawab si Mbak yang hamil.

“Itu kan, masih jauh” Aku ikutan nimbrung. Pada saat itu posisi kami baru saja memasuki statiun Pondok Cina.

“Mas, Mas ada yang hamil” Penumpang lain ikut bersuara.

“Iya sebentar, ini hamil semua yang duduk” Kata petugas KRL yang kebetulan pada saat itu berjarak tidak begitu jauh namun terjebak kerumunan.

“Lagian lagi musim hamil ya, banyak banget yang hamil” Ada suara yang entah dari sebelah mana datangnya, Hikss bete enggak sih. Aku sih Iya, eh just info ya … aku tidak sedang bunting tapi mendengar kalimat barusan rasanya miris aja gitu, kok, bisa sih.

Nah, sekitar lima menit kemudian Satpamnya bilang “Bu, sebelah sini Bu” Maksudnya sebelah sini itu untuk memberikan tempat duduk prioritas bagi si Mbak hamil yang berdiri, tapi karena posisi si Mbak hamil ini ada di sisi ujung kanan sedangkan kursi kosong ada di ujung sebelah kiri dan dengan keadaan gerbong amat penuh nyaris tak bisa gerak, tidak mudah untuk bisa sampai pada kursi prioritas apalagi bagi seseorang yang sedang hamil sekitar 7 bulanan. Ngeri.

“Enggak Mas, saya berdiri saja. Susah jalannya” kata si Mbak yang hamil tadi.

Si Mas Satpamnya juga bingung. Gemesh sih, ya … tapi paham, wong satpamnya saja enggak bisa berkutik diam terjebak nemplok ke pintu kereta.

Dan akhirnya si Mbak yang hamil ini memilih untuk tetap berdiri, kami yang posisinya dekat dengan dia mencoba memberi kenyamanan, setidaknya melindungi agar tidak tersenggol-senggol.

THE END.

Sekian untuk hari ini. Begitulah suka cita naik KRL Jabodetabek.

Waktu menunjukan pukul 06.57 AM dan aku mau bersiap menjadi karyawan teladan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESEPSI!!! What the hell?

Ramadhan ke 2

Dari Khalisa Untuk Ayah