Kembali Ketitik Awal
Semua kepenatan perlahan pudar terkikis waktu. Hujan air mata telah berganti senyum menghias dunia. Kesakitan purna menjelma cahaya. Awan tak lagi mendung. Mentari telah kembali bersinar. Senyum merekah indah di garis wajah nan ayu. Waktu telah mengembalikan diriku. Kini izinkan aku merangkai kata karena mengingatmu, sekedar mengingatmu, sekedar menulis kisah untuk keabadian jika benar pernah ada rasa. Bukan karena merindu. Cinta saja tidak cukup menyatukan dua insan yang saling mencintai. Tidak cukup hanya sekadar saling memiliki rasa. Untuk apa saling mencinta dan saling memilki rasa jika yang tercipta justru duka? Sulit dijelaskan namun begitu adanya. Dua hati yang saling memiliki rasa namun selalu saja ada yang terluka. Itu kita. Berlarut-larut dalam asa yang terlanjur mengakar di hati. Sulit lepas dari segala bayang dan angan. Setiap detik, menit, jam dan dalam ribuan hari terjebak dalam dimensi yang tak dimengerti, berisi sesak, gelisah, rindu, cemburu dan bany