RESEPSI!!! What the hell?


­Honestly aku ga tau mau nulis apa disini, cuma sayang aja ini blog udah lama dianggurin. Dianggurin itu rasanya ga enak kan ya!

Seingatku sudah sangat lama sekali ga bahas ‘perasaan’ dilaman ini dan aku ingin menuliskannya sekarang, namun nampaknya aku sedang tidak ‘berperasaan’ jadi ga ada yang asik untuk dibahas. OK .. Next.

Sebelumnya maap, karena akan ada banyak kata yang tidak sesuai dengan KBBI dan maap juga kalau tulisan ini unfaedah.

******

Baru-baru ini aku menjadi korban dari ke-HALU-an seseorang yang aku anggap sebagai ‘Teman’ yang tega bikin kaki mekarku lecet disebabkan dengan senang hati menggunakan heels (yang ujungnya lancip) hanya untuk menghormati acaranya, teman yang telah membuat betis serasa patah akibat mondar-mandir nanya alamat (udah seperti Mandala yang jadi host termehek-mehek) diatas heels yang lumayan tinggi bagi aku yang jarang pake heels, teman yang udah bikin perut keroncongan cause dengan sengaja melewatkan makan malam karena buru-buru untuk bisa tiba tepat waktu di acara Wedding Party si teman ini. Okeh, kurasa aku ini sangat baik, tapi orang yang tepat duduk disampingku saat itu malah bilang “b-o-d-o-h” diatas taxi yang melaju ke arah Pejaten JAKSEL.

Jadi begini. Aku mempunyai seorang teman yang sempat lost contact, nah baru-baru ini dia menghubungiku kembali dan memberikan undangan pernikahan melalui DM Instagram. Seperti pada umumnya aku ucapkan selamat atas pernikahan dia dengan suaminya yang katakanlah namanya Fulan dan teman aku ini namanya Fulanah. Terus dia cerita, katanya dia telah melangsungkan akad nikah sekitar 1 bulan yang lalu, jadi kini dia akan menyelenggarakan resepsi disalah satu Mall kenamaan di JKT Utara. Disebabkan detik ini (ga tau kalau satu detik kemudian) aku  masih singgle (Singgle lilah, Hahah) baper dong dengan kehadiran si Fulanah  yang tiba-tiba ngasih undangan dan tanpa diminta menceritakan bagaimana pada akhirnya dia bisa bersanding dengan si Fulan kini. Setelah diingat-ingat percakapanku dengan dia beberapa hari lalu, ada satu sebenarnya yang aku suka dari quotesnya;

‘Menikah dengan orang yang kita cintai itu hanya bonus, selebihnya menikahlah dengan niat semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT maka cinta akan bersemi diantara keduanya hingga Syurga’ ,

inti dari cerita panjang x lebarnya sih gitu. Si Fulanah melibatkan Allah dalam pernikahnya ini. Alhamdulillah, aku bahagia mendengarnya swear. But, aku kecewa di akhirnya cerita yang dimana kakiku merah lebam serta perut keroncongan. Eh, next aja dulu deh kita cerita yang manis-manis saja di part ini.



Tapi Nextnya besok ya :D


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan ke 2

Dari Khalisa Untuk Ayah