Undangan Pernikahan Postman


Cerita yang hadir tiba-tiba merangkai kembali puing-puing hati yang sempat beku terpaku dalam asa yang berbeda. Tokoh yang tak pernah aku bayangkan akan mengisi sebagian skenarioku dari Tuhan, membuatku  merasa telah menemukan kembali serpihan hati yang pernah tertinggal jauh tanpa celah untuk kembali.

Sore hari yang indah di tengah taman yang dipenuhi hehijauan dan bunga merekah berjuta warna seolah tersenyum merindukan kehadiran kita setelah bertahun-tahun tak mengunjungi tempat indah ini, kini kita ada disini menantikan sunset yang telah lama kita lewatkan, aku tidak pernah membayangkan jika saat-saat seperti belasan tahun lalu akan terulang kembali, kini kau tepat disampingku mengalunkan cerita penuh warna dengan binar mata yang seolah tak mengizinkanku untuk pergi dari sisimu. Sekian tahun tidak aku lihat senja ditaman yang penuh cerita tentang kita, rumput-rumput ini, bunga-bunga ini, pohon, tangkai, ranting ,daun dan semua yang ada disini seolah memeluk tak mengizinkan kita beranjak pergi di dibawah teduhnya pohon yang rindang ini.

Aku tatap bola matanya yang bening seolah menggambarkan ketulusan dari semua yang dia katakan padaku, aku melihat ada cinta di matanya ada rasa yang begitu dalam untukku namun aku tahu ini keliru.

Singkat cerita hari sudah terlalu gelap kita pun berjalan di bawah langit yang sudah tak seindah sore tadi, dengan sebaris senyum yang terus dia berikan membuatku seolah terpenjara aku dalam bening matanya, menumbuhkan kembali rasa yang pernah mati, merekahkan kembali bunga-bunga yang sempat layu, membuat getaran itu nyaris hadir kembali di jantungku namun aku coba untuk tidak menggubris semua perasaan ini terhadapnya. Karena kini semua telah berbeda meski tidak demikian dengan taman ini yang masih sama seperti dulu saat aku dan dia selalu menghabiskan waktu bersama di tempat ini.

Kisah yang hadir tiba-tiba ini memang mampu membuat hatiku merasakan kembali getaran rasa yang dulu sempat singgah dimasa yang telah lalu pada cinta pertamaku saat aku terlalu bodoh untuk memahami jika rasa aku dulu untuknya adalah cinta, kini KAU hadirkan kembali dia disaat telah aku temukan cinta yang mencintaiku dengan tulus lalu mengobrak-abrik hatiku ketika seseorang dimasa lalu itu kembali hadir.

Malam itu aku benar-benar tidak bisa memejamkan mataku apalagi ketika pesan singkat masuk di handphone aku yang membawa kabar jika Ciko kembali mengalami pendarahan di bagian otaknya yang mengharuskanku segera ke Rumah Sakit, kini mana bisa aku terlelap sedang di luar sana aku tahu ada seseorang yang berjuang melawan maut membutuhkan kehadiranku namun disisi lain aku tidak bisa membiarkan harapan itu tetap tertuju untukku dengan semua kebohongan yang aku perankan.

Setibanya aku disana entah apa yang harus aku katakan dan aku lakukan, di sudut mataku  tersadar ada hati yang terluka melihat kehadiranku kini disini, ada air mata yang tertahan dari sudut mata gadis disamping sana, namun aku bisa apa jika keadaan memaksaku untuk tetap ada disini.

Sebagai wanita aku mengerti apa yang kini tengah wanita di sudut sana rasakan, sakit, kesal, kecewa, marah, cemburu dan semua perasaan berkecambuk lain.

“Kenapa semua menjadi rumit? kenapa semua harus menarikku dalam kisah ini”

“Masuklah karena kamulah yang Ciko butuhkan saat ini bukan aku” ucap gadis tadi yang kini aku tahu namanya Tiera, dengan derai tangis yang terus membanjiri pipi merah jambunya, lantas berlari meninggalkan aku yang masih terpaku antara mengejar Tiera yang terbakar cemburu atau tetap disini, namun naluriku sebagai perempuan lebih kuat menuntunku melangkahkan kaki mengejar Tiera.

Sungguh tangisnya membuat jantungku seakan dihujam duri yang teramat tajam.

“Masuklah kembali bantulah aku untuk membuat Ciko kembali bisa mengingat semua hal dalam hidupnya terlebih kamu”

Singkat cerita aku pun berhasil membujuk Tiera dan kini kami telah sama-sama ada di ruangan dimana Ciko terbaring lemah dengan perban yang masih melingkar di kepalanya.

Saat Ciko membuka matanya dan menatapku aku memang melihat ada ketulusan dimata Ciko namun aku tahu ini hanya kekeliruan dengan menatap mata yang salah.

Perlahan aku katakan jika Tieralah yang seharunya dia ingat bukan aku, aku hanya bagian masa lalunya, aku hanya segelintir kisah yang dia ingat dari sekian banyak kisah yang telah ia lewati dengan Teira, Aku katakan jika persahabatan aku dan dia hanya ada di belasan tahun yang lalu dan telah sejak 11 tahun yang lalu pula tidak pernah ada cerita tentang kita tercipta kembali, aku katakan jika aku telah memiliki belahan jiwa yang tidak mungkin aku biarkan dia menunggu aku terlalu lama dan kini aku harus kembali ke Bangka tempat dimana cintaku aku tinggalkan demi untuk membuat kebohongan ini padamu, aku harus kembali pada cinta yang menungguku disana.

Aku tahu mungkin ini memang tidak mudah untuk Ciko namun ini harus aku katakan agar tidak ada kebohongan lain tercipta, aku langkahkan kakiku keluar menjauh dari segala hal tentang  Ciko dan Tiera yang kala itu hanya kesunyian yang mengantarkanku melangkah mundur dalam derai sendu cerita tercipta.

*****
5 bulan setelah segala cerita tetang Ciko dan Tiera berlalu, seorang postman memberikan sepucuk amplop yang mengingatkanku pada kejadian 5 bulan lalu ketika seorang postman yang sama mengantarkan surat yang ternyata di tulis oleh Ibu Sarah Ibunya Ciko yang meminta aku datang  ke Jakarta untuk membantu proses penyumbuhan Ciko yang mengalami kecelakaan dan membuat sebagian ingatannya hilang atau katakanlah Amnesia, Ibu Sarah sengaja menghubungiku karena menurutnya aku bisa mambantu proses penyembuhan Ciko yang  memang kala itu hanya ingatan di belasan tahun lalulah yang dia ingat dan itulah aku sahabat masa kecilnya di belasan tahun lalu.

Perlahan aku buka amplop yang masih terlipat rapi dan setelah aku baca ternyata isinya adalah sebuah undangan pernikahan Ciko dan Tiera, aku senang membacanya, itu artinya kini Ciko telah sembuh dari amnesianya dan menemukan kembali tujuan hidupnya walau terbesit sedikit rasa sakit yang ku sadari itu adalah kekeliruan yang harus segera musnah.

Ciko dan Tiera hanyalah sebagian tokoh yang Tuhan hadirkan dalam kisahku, kini akupun melanjutkan kisah cinta aku bersama sang kekasih hati Armi yang sebentar lagi akan mengsucikan cinta kami dalam ikatan syakral pernikahan.


Sebenarnya ini naskah yang ga lolos event menulis cerpen fiksi bertemakan Amnesia, kalau di buang kan sayang jadi di post di blog aja :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESEPSI!!! What the hell?

MengASIhi Khalisa

Ramadhan ke 2