Cuplikan Novel M I N E “Aku melepasmu karena aku lebih mencintai-NYA”
Aku pernah merasakan
sepinya, kangen setengah matinya, deg-degannya, sesak di setiap malamnya, dan semua perasaan yang tak
nyaman sampai ingin selalu berhenti merasakannya. Jatuh cinta itu tidak
mengenakan, jatuh cinta pada kamu seseorang yang sudah punya pasangan itu
sangat melelahkan, tapi aku bisa apa jika aku benar-benar tidak mampu
mengendalikan, ini semua bukan mauku.
Kamu pikir aku mau jatuh cinta padamu dan hanya berbagi terluka. Inginnya dari dulu kita tidak pernah dipertemukan, kalau dari dulu kita tidak saling mengenal mungkin sekarang aku tidak akan merasakan cinta ini. Aku tahu aku harus bisa menghentikannya, menghentikan semua perasaan ini, mencoba membuka hati untuk yang lain, dan apa kamu tahu? aku pernah mencobanya. Namun, bayangan tentangmu selalu bisa menghentikan semua usahaku. Lalu aku melihatmu mengirim chat sekadar menyapa dan menanyakan kabar, lantas semua usaha melupakanmu buyar begitu saja.
Kamu pikir aku mau jatuh cinta padamu dan hanya berbagi terluka. Inginnya dari dulu kita tidak pernah dipertemukan, kalau dari dulu kita tidak saling mengenal mungkin sekarang aku tidak akan merasakan cinta ini. Aku tahu aku harus bisa menghentikannya, menghentikan semua perasaan ini, mencoba membuka hati untuk yang lain, dan apa kamu tahu? aku pernah mencobanya. Namun, bayangan tentangmu selalu bisa menghentikan semua usahaku. Lalu aku melihatmu mengirim chat sekadar menyapa dan menanyakan kabar, lantas semua usaha melupakanmu buyar begitu saja.
Selama ini aku berusaha
melupakan semua kenangan kita, dan kamu tidak tahu usaha apa saja yang sudah aku
lakukan untuk bisa lepas dari angan tentangmu, lalu dengan entengnya kini kamu
hadir kembali dan membawaku ke masa
lalu.
Lelah.... mungkin kali ini aku lelah dengan semua tentangmu, aku takut jika perasaan yang memang sudah lama terpendam untukmu kini hadir kembali.
Yang lebih aku takutkan adalah jika perasaan itu semakin dalam.
Yang lebih aku takutkan adalah jika perasaan itu semakin dalam.
I
“Aku melepasmu karena aku lebih
mencintai-NYA”
Aku pernah
kecewa dengan harapan yang aku tumpukan pada manusia, sungguh rasa kecewa itu
tidak datang dari orang lain melainkan karena kecerobohanku sendiri terlalu
sombong hingga aku lupa jika tidak pantas rasanya mengharapkan dari selain
Ridho-Nya. Aku pernah merasakan bagaimana indahnya berharap dan mendamba pada
cinta manusia namun berakhir kekecewaan karena terlalu angkuh dengan tidak
mengingat bahwa ada Sang Maha Cinta yang tidak aku tempatkan dalam hatiku.
Pernah dimana aku selalu menyebut namanya disetiap detak jantungku hingga aku lupa untuk melantunkan dzikir menyebut nama-Nya, setiap hari dihabiskan untuk berkhayal tentang dia sedang di luar sana ada kewajiban yang aku tinggalkan pada-Nya, Iya aku begitu sombong hingga berani menduakan Cinta-Mu, aku lupa jika tiada cinta yang lebih indah dari mencintai-Mu pencipta rasa cinta yang sesungguhnya
Pernah dimana aku selalu menyebut namanya disetiap detak jantungku hingga aku lupa untuk melantunkan dzikir menyebut nama-Nya, setiap hari dihabiskan untuk berkhayal tentang dia sedang di luar sana ada kewajiban yang aku tinggalkan pada-Nya, Iya aku begitu sombong hingga berani menduakan Cinta-Mu, aku lupa jika tiada cinta yang lebih indah dari mencintai-Mu pencipta rasa cinta yang sesungguhnya
Rasa cinta itu anugrah yang diberikan Allah, SWT. , pada makhluknya, hanya saja mungkin sebagai manusia kita sering mengsalah artikan anugrah terindah dari-Nya itu, cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang bisa membuat kita semakin dekat dengan sang Pencipta bukan malah menjauh lantas mengejar makhluk-Nya.
DIA punyai asalan mengapa dua orang dipertemukan, ada begitu banyak alasan, salah satunya adalah mengajarkan kita untuk dikemudian mengikhlaskannya saat DIA mengambilnya kembali.
-D U A-
Satuhal yang ingin aku katakan jika cinta
sejati itu tidak egois, aku tidak memintamu untuk memilihku tanpa ada cinta
yang lain, tidak sepertiku yang tetap menjaga hati hanya untukmu tanpa pernah
seorangpun mengisinya. Karena aku yakin pada akhirnya cinta tahu kemana ia akan
bermuara. Ya ... aku melepasmu, membiarkanmu memilih cinta yang kau tuju bukan aku
tidak mau memperjuangkan cinta yang telah lama tumbuh di hatiku. Namun, saat ini do’a
adalah cara terbaik untuk mencintaimu.
Namamu memang selalu menemani dalam setiap dzikirku. Tapi bila pada akhirnya kau dengan yang lain. Aku tidak akan kecawa. Simple, karena berarti kita tidak jodoh.
Namamu memang selalu menemani dalam setiap dzikirku. Tapi bila pada akhirnya kau dengan yang lain. Aku tidak akan kecawa. Simple, karena berarti kita tidak jodoh.
-T I G A-
Terima kasih karena selama ini bayangmu selalu menemaniku dalam
setiap apa yang kurasa, terima kasih karena kau tidak melarangku untuk tidak
mencintaimu, terima kasih karena berkat cintamu kesucian cintaku terjaga tanpa
terjamah oleh siapapun yang ingin dekat denganku sebelum halal, dan maafkan aku
jika aku berani mencintaimu diam-diam dalam waktu yang tidak sebentar.
kamu tahu kenapa selama ini aku hanya berani
mencintaimu dalam diam? alasannya adalah karena aku terlalu mendambakanmu, aku
tidak ingin mengotori cinta putih ini. Sebab, aku tidak ingin menjadikanmu yang
pertama tanpa menjadi yang terakhir bagimu.
Sekarang laki-laki terhebat dalam perjalanan hidupku telah menemukan seseorang yang ia yakini mampu menjaga putrinya dan bersama-sama menuju syurga-NYA, aku tidak menolak apa yang jelas-jelas berdiri tegak dihadapanku jika semua itu karena-NYA.
Sekarang laki-laki terhebat dalam perjalanan hidupku telah menemukan seseorang yang ia yakini mampu menjaga putrinya dan bersama-sama menuju syurga-NYA, aku tidak menolak apa yang jelas-jelas berdiri tegak dihadapanku jika semua itu karena-NYA.
Pergilah wahai masa lalu. Kini aku akan menjajaki hidup yang baru tanpa namamu. Tanpa angan tentangmu. Tidak ada lagi do’a bagimu. Dan ... semua
tentangmu akan aku lepaskan. Terbanglah bersama angin di malam ini.
“Rahasiakan pinangan, umumkanlah pernikahan (HR. Ath
Thabrani)
-Yesi-
Komentar
Posting Komentar