Berusaha Melupakan Padahal Telah Di Lupakan



Berusaha melupakan padahal telah di lupakan
Mengingat janji tumbuh menjadi benci
Padahal dia telah bahagia tanpa memikirkan
Ayolah jangan menyiksa diri dengan kebencian
Yang di benci tak lagi menghiraukan
Apa gunanya kau membenci
Membuang waktumu, yang ada kau akan tersiksa dengan lakumu
Dunia tidak harus tentangnya yang mencampakanmu
Buang jauh-jauh rasa bencimu
Yang ada malah membuatmu sulit melepaskan
Biarkan saja lepaskan, ikhlaskan
Bukankah tidak ada yang kebetulan?
Jauh di Lauhful Mahfuz telah tertulis seribu alasan dari setiap pertemuan
Adanya dia Tuhan yang hadirkan
Tak usah disesali ini Tuhan mu yang mempertemukan
Dia membawa pesan dari Tuhan untukmu
Tergantung kau bisa mencernanya atau tidak
Ingat hidup bukan tentang kebencian
Bukan pula tentang melupakan atau dilupakan
Tapi hidup tentang belajar menerima dan mengikhlaskan

Belajar memahami dari setiap kejadian maupun pertemuan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESEPSI!!! What the hell?

­Honestly aku ga tau mau nulis apa disini, cuma sayang aja ini blog udah lama dianggurin. Dianggurin itu rasanya ga enak kan ya! Seingatku sudah sangat lama sekali ga bahas ‘perasaan’ dilaman ini dan aku ingin menuliskannya sekarang, namun nampaknya aku sedang tidak ‘berperasaan’ jadi ga ada yang asik untuk dibahas. OK .. Next. Sebelumnya maap, karena akan ada banyak kata yang tidak sesuai dengan KBBI dan maap juga kalau tulisan ini unfaedah. ****** Baru-baru ini aku menjadi korban dari ke-HALU-an seseorang yang aku anggap sebagai ‘Teman’ yang tega bikin kaki mekarku lecet disebabkan dengan senang hati menggunakan heels (yang ujungnya lancip) hanya untuk menghormati acaranya, teman yang telah membuat betis serasa patah akibat mondar-mandir nanya alamat (udah seperti Mandala yang jadi host termehek-mehek) diatas heels yang lumayan tinggi bagi aku yang jarang pake heels, teman yang udah bikin perut keroncongan cause dengan sengaja melewatkan makan malam karena buru-bu
Baca selengkapnya

MengASIhi Khalisa

Gambar
 Cerita MengASIhi Khalisa Aku bersikeras untuk memberikan ASI ekslusif untuk Khalisa, berusaha kesana kemari salah satunya pijat PD yg sakitnya ga bisa dijelaskan (wow sekali) ... makan ini dan itu mulai dari ASI booster instan sampe ASI booster Alami.  Kecewa karena ASIku masih juga seret ga sebanyak busui lainnya yg katanya bisa ga ketampung gitu, ah beruntung sekali mereka. Perlu waktu bagi aku untuk bisa terima bahwa kenyataannya Khalisa ga bisa menikmati ASI ekslusif selama 6 bulan, perlu waktu bagi aku untuk bisa terbiasa dengan omongan ini itu yg bikin new mom sepertiku patah hati dan cuma bisa nangis Haha. Aku stres karena ASI yg ga kunjung melimpah, pusing gamang dan dilema malah bikin ASIku makin seret. Pernah malam hari aku mengASIhi Khalisa namun si cantik rewel, pas aku cek ternyata ASInya memang seret ... nangis dong pusing (jadi berdua nangis aku dan Khalisa) hehe. Aku mencoba untuk PERCAYA DIRI memberikan ASI ekslusif untuk Khalisa namun cuma bertahan 13 hari saja. Kece
Baca selengkapnya

Ramadhan ke 2

Tahun ke-dua Ramadhan tanpamu. Tanpa kamu yang malas ketika dibangunkan sahur saat Ramadhan mulai belasan, tanpa kamu yang selalu memilah lauk paling besar saat sahur maupun berbuka puasa, tanpa kamu yang selalu menginginkan porsi paling cihuy diantara kami, dan pastinya mamah memang selalu bilang “Nih, lauk paling gede buat kamu” sudah dipastikan pula tanpa kamu yang meminta salam tempel saat Lebaran tiba lalu protes karena isinya kurang banyak. Tahun pertama, di hari pertama dan kedua tanpamu kami menitikan air mata saat shalat tarawih, saat sahur, saat berbuka puasa. SAAT MAKAN MAKANAN FAVORITMU. Dihari ketiga dan selanjutnya kami mencoba terbiasa menahan emosi masing-masing dalam dada. Kini tahun ke-dua tiba, rasanya masih sama … rindu menyerang tiba-tiba. I miss u so much, kelak bila bertemu ada banyak yang ingin kubagi dengamu. Semoga damai di sisi-Nya. - 01 Ramadhan 1439 H - Dari aku yang selalu bertanya “Teteh cantik ga pake baju ini?”
Baca selengkapnya